EXHIBITION DETAILS
Event : Indonesia - Korea Art Exchange Exhibition
Date : 9 - 22 July 2023
Venue : Yun Artified Community Art Center
Address : Jl. Katamaran Permai 3 No.35, Kapuk Muara, Kec. Penjaringan, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta, 14460, Indonesia.
Indonesia - Korea Art Exchange Exhibition
Sanepa - Percakapan Rasa
Di luar perkara konsep, bentuk, tujuan, dan fungsi, karya seni memiliki kekuatan menyapa penontonnya, menembus kebuntuan komunikasi verbal. Dalam Bahasa Jawa dikenal istilah sanepa, artinya ungkapan yang berfungsi sebagai perumpamaan, untuk kepentingan menyindir terhadap sesuatu (perilaku, situasi, dan sejenisnya) yang tujuan utamanya memberikan nasihat kepada seseorang atau para pemangku kepentingan agar memperbaiki diri, bukan untuk mengolok-olok. Dalam filsafat dikenal kata metafora (metaphor), mengacu pada pengertian metaphora – metapherein (Yunani) artinya memindahkan. Selain sanepa dikenal juga kata pasemon (dari kata semu; halus) juga dapat berfungsi untuk menyindir (Jawa: disemoni, disindir secara halus).
Dengan kekuatan bentuk dan rupa, karya seni yang pada dasarnya penuh dengan metafora, menyapa penonton dengan “diam” namun menyodok jantung kesadaran (untuk merasakan ngilu penderitaan, kekerasan, tragedi, dan absurditas; kesepian dan keterasingan; melankoli, keindahan, dan kegembiraan). Politik boleh guncang, ekonomi bisa labil, hubungan bisa retak, kondisi bisa panas, tetapi seni akan menyatukan kembali. Seni akan menginterupsi semua situasi dengan lembut, membuka ruang, mengajak dialog, ujungnya saling memahami, sebeda apa pun isi pikiran, hati, dan selera.
Saya memandang peristiwa pameran seni rupa Indonesia – Korea kali ini sebagai tegur sapa rasa melalui sanepa, melalui metafora, juga pasemon. Hubungan Indonesia – Korea selama ini tentu baik-baik saja. Hubungan ekonomi (dagang) terus menggeliat: otomotif, industri kosmetik, elektronik, gawai pintar (smart phone), industri hiburan.
​
Pameran ini tidak dihasratkan sebagai representasi kondisi kehidupan seni rupa (antara Indonesia dan Korea, namun perlu ditindaklanjuti dengan agenda aksi berikutnya, seperti pameran resiprokal, hingga mengerucut pada pameran yang merespon isu-isu aktual. Pameran bersama merupakan ruang dan kesempatan membuka diri pada percakapan, mematangkan banyak hal: ide, gagasan, olah jiwa, sensitivitas, dan bagaimana mendayagunakan banyak hal dalam bingkai kerja dan kerjasama kebudayaan.
​
Suwarno Wisetrotomo
Pengajar di FSR dan Pascasarjana ISI Yogyakarta, dan di Prodi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa (PSPSR) Sekolah Pascasarjana UGM.